Minggu, 16 November 2014
Jumat, 14 November 2014
20.30
No comments
Sejarah Arema Cronus
(Arema Football
Club/Persatuan Sepak Bola Arema nama resminya) lahir pada tanggal 11
Agustus 1987, dengan semangat mengembangkan persepak bolaan di Malang.
Pada masa itu, tim asal Malang lainnya Persema Malang bagai sebuah
magnet bagi arek Malang. Stadion Gajayana –home base klub pemerintah
itu– selalu disesaki penonton. Dimana posisi Arema waktu itu? Yang
pasti, klub itu belum mengejawantah sebagai sebuah komunitas sepak bola.
Ia masih jadi sebuah “utopia”.
Adalah Acub Zaenal
mantan Gubernur Irian Jaya ke-3 dan mantan pengurus PSSI periode 80-an
yang kali pertama punya andil menelurkan pemikiran membentuk klub
Galatama di kota Malang setelah sebelumnya membangun klub Perkesa 78.
Jasa “Sang Jenderal” tidak terlepas dari peran Ovan Tobing, humas
Persema saat itu. “Saya masih ingat, waktu itu Pak Acub Zainal saya
undang ke Stadion Gajayana ketika Persema lawan Perseden Denpasar,” ujar
Ovan. Melihat penonon membludak, Acub yang kala itu menjadi
Administratur Galatama lantas mencetuskan keinginan mendirikan klub
galatama.
“You bikin saja (klub)
Galatama di Malang,” kata Ovan menirukan ucapan Acub. Beberapa hari
setelah itu, Ir Lucky Acub Zaenal –putra Mayjen TNI (purn) Acub Zaenal–
mendatangi Ovan di rumahnya, Jl. Gajahmada 15. Ia diantar Dice
Dirgantara yang sebelumnya sudah kenal dengan dirinya. “Waktu itu Lucky
masih suka tinju dan otomotif,” katanya. Dari pembicaraan itu, Ovan
menegaskan kalau dirinya tidak punya dana untuk membentuk klub galatama.
“Saya hanya punya pemain,” ujarnya.
Maka dipertemukanlah
Lucky dengan Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub Armada ‘86.
Berkat hubungan baik antara Dirk dengan wartawan olahraga di Malang,
khususnya sepakbola, maka SIWO PWI Malang mengadakan seminar sehari
untuk melihat “sudah saatnyakah Kota Malang memiliki klub Galatama?”
Drs. Heruyogi sebagai Ketua SIWO dan Drs. Bambang Bes (Sekretaris SIWO)
menggelar seminar itu di Balai Wartawan Jl. Raya Langsep Kota Malang.
Temanya “Klub Galatama dan Kota Malang”, dengan nara sumber al; Bp. Acub
Zainal (Administratur Galatama), dari Pengda PSSI Jatim, Komda PSSI
Kota Malang, Dr. Ubud Salim, MA. Acara itu dibuka Bp Walikota Tom Uripan
(Alm).
Hasil atau rekomendasi
yang didapatkan dari seminar: Kota Malang dinilai sudah layak memiliki
sebuah klub Galatana yang professional. Harus diakui, awal berdirinya
Arema tidak lepas dari peran besar Derek dengan Armada 86-nya. Nama
Arema awalnya adalah Aremada-gabungan dari Armada dan Arema. Namun nama
itu tidak bisa langgeng. Beberapa bulan kemudian diganti menjadi
Arema`86. Sayang, upaya Derek untuk mempertahankan klub Galatama
Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu
berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terseok-seok karena dihimpit
kesulitan dana.
Dari sinilah, Acub
Zaenal dan Lucky lantas mengambil alih dan berusaha menyelamatkan
Arema`86 supaya tetap survive. Setelah diambil alih, nama Arema`86
akhirnya diubah menjadi Arema dan ditetapkan pula berdirinya Arema
Galatama pada 11 Agustus 1987 sesuai dengan akte notaris Pramu Haryono
SH–almarhum–No 58. “Penetapan tanggal 11 Agustus 1987 itu, seperti air
mengalir begitu saja, tidak berdasar penetapan (pilihan) secara khusus,”
ujar Ovan mengisahkan. Hanya saja, kata Ovan, dari pendirian bulan
Agustus itulah kemudian simbol Singo (Singa) muncul. “Agustus itu kan
Leo atau Singo (sesuai dengan horoscop),”imbuh Ovan. Dari sinilah
kemudian, Lucky dan, Ovan mulai mengotak-atik segala persiapan untuk
mewujudkan obsesi berdirinya klub Galatama kebanggaan Malang.
Langganan:
Postingan (Atom)